cover
Contact Name
sarnoto
Contact Email
jurnalmadani2020@gmail.com
Phone
+628129731518
Journal Mail Official
jurnalmadani2020@gmail.com
Editorial Address
Jl. Nusa Indah 1 No. 163 Perumnas 1 Jakasampurna Bekasi Barat Kota Bekasi
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Madani Institutte : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, sosial dan Budaya
ISSN : 2303145X     EISSN : 2776978X     DOI : https://doi.org/10.53976/jmi.v11i1
Institut Madani adalah Jurnal bidang Politik, Hukum, Pendidikan, Sosial dan Budaya menyambut baik naskah-naskah berkualitas tinggi yang dihasilkan dari sebuah proyek penelitian dalam lingkup Pendidikan, Pendidikan Islam, Hukum, Ilmu Politik dan Sosial
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 12 No. 1 (2023): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya" : 6 Documents clear
KONTEKSTUALISASI MAKNA JIHAD (Aplikasi Metode Double Movement Fazlur Rahman) Kasis Darmawan
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 12 No. 1 (2023): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper shows that the meaning of jihad contextually by using Fazlur Rahman's double movement method, gives rise to a more constructive and actual meaning of jihad according to the current context. Jihad tends to be understood textually which creates a rigid understanding of jihad and limits the meaning of jihad to war. Jihad basically has a general meaning as effort and sincerity in devoting all efforts and abilities to achieve goals. Contextualization of jihad in the current Indonesian context can be carried out in the form of economic jihad to tackle the problem of poverty, jihad in the field of education to overcome the problem of educational backwardness, political jihad by upholding a healthy and just democratic system, and jihad of religious moderation amid the growing understanding of radicalism, extremism or terrorism
TOLERANSI BERAGAMA DAN PEMAHAMAN MULTIKULTURALISME SEBAGAI UPAYA MENANGKAL SIKAP RADIKALISME Muh Arfah
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 12 No. 1 (2023): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji data-data empirik terkait pengaruh sikap toleransi beragama dan pemahaman multikulturalisme terhadap sikap radikalisme secara terpisah maupun simultan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode survei dengan pendekatan korelasional dan regresional terhadap data-data kuantitatif yang diperoleh dari objek penelitian yaitu angota Rohis SMA Negeri Kecamatan Tanjung Priok. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 103 responden dari total 136 populasi anggota Rohis di 4 (empat) SMA Negeri di Kecamatan Tanjung Priok. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik angket/kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Jenis analisis yang digunakan adalah analisa korelasi dan regresi yang dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman toleransi beragama dan multikulturalisme berpengaruh signifikan terhadap radikalisme Anggota Rohani Islam di Kecamatan Tanjung Priok, baik secara terpisah maupun serentak. Toleransi beragama memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap radikalisme, dengan koefisien determinasi 0,347. Koefisien penentuan pemahaman multikulturalisme radikalisme adalah 0,276, sedangkan koefisien penentuan toleransi beragama dan pemahaman multikulturalisme radikalisme adalah 0,378. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman toleransi beragama dan multikulturalisme berpengaruh signifikan terhadap radicalism anggota Rohani Islam di Kabupaten Tanjung Priok. Oleh karena itu disarankan agar lembaga pendidikan Islam di Kecamatan Tanjung Priok harus memperhatikan dan menyelenggarakan pendidikan agama yang mengedepankan toleransi beragama dan pemahaman multikulturalisme. Ini akan membantu mengurangi kemungkinan siswa terlibat dalam radikalisme
HAK POLITIK PEREMPUAN PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Studi Komparatif Atas Tafsîr Al-Qur’ân al-’Azhîm Karya Ibn Katsîr Dan Tafsîr al-Azhar Karya Hamka ) SYARIPPUDIN SYARIPPUDIN
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 12 No. 1 (2023): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hak politik perempuana dalam perspektif Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kecenderungan penafsiran antara Ibn Katsir dengan Hamka. Ibn Katsir hak politik perempuan mengarahkan kepada yang kontra atau melarang sementara Hamka hak politik perempuan mengarahkan kepada yang pro atau yang mendukung. Penelitian ini juga didasari asumsi-asumsi dalam teori struktural genetik yang melihat bahwa kecenderungan penafsiran baik yang kontra dan pro terhadap hak politik perempuan, tidak bisa dilepaskan dari konteks sosio-historis masyarakat masing-masing tempat kedua mufasir berada. Tafsȋr Ibn Katsȋr atau Tafsîr Al-Qur’ân al-‘Azhȋm karya Ibn Katsȋr dan Tafsȋr al-Azhar karya Hamka bukan hanya karya personal dari kedua mufasir tersebut, melainkan juga hasil karya masyarakat dalam konteks kenyataan sosial serta sejarah masyarakat di eranya masing-masing. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi komparatif. Teknik pengumpulan datanya berupa studi pustaka dan observasi dianalisis dalam teknik pengumpulan data berupa deskriptif analisis dengan metode analisis komparatif (analytical-comparative method). Adapun teori yang digunakan untuk memperkuat sebagai pisau bedah penelitian adalah teori strukturalisme genetik dari Lucien Goldmann yang menjelaskan bahwa sebuah karya atau teks adalah karya pengarangnya dalam hal ini mufasir sebagai pembuat teks tersebut sekaligus kenyataan sejarah yang mengkondisikan munculnya karya atau teks seperti demikian. Konsep-konsep hak politik perempuan, dialektika para ahli dan mufasir mengenai hak politik perempuan, serta ayat-ayat Al-Qur’an terkait hak politik perempuan juga digunakan untuk mempertajam analisis penelitian ini
THÂGÛT DALAM Al-QUR’AN (Studi Komparatif atas Tafsîr Fî Zhilâlil Qur’ân dan Tafsîr Al-Azhâr ) Amanu Amanu
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 12 No. 1 (2023): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan memproporsionalkan data penafsiran Sayyid Quthb dan Hamka sebagai salah satu wacana bagi umat Islam terkait dengan berbagai macam penafsiran yang muncul pada zaman dulu sampai sekarang. Dalam menjawab permasalahan di atas, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Sementara pembahasan menggunakan metode muqârin (komparatif) dengan memaparkan bagaimana kedua mufasir menafsirkan kata thâgût dalam Al-Qur’an, kemudian membandingkan pendapat keduanya dalam menafsirkan kata tersebut. Penelitian ini dilakukan karena melihat fenomena yang terjadi sekarang, banyak orang yang dengan mudahnya menyebut saudaranya sesama muslim sebagai thâgût padahal mereka sendiri sadar akan arti dan maksud dengan sebutan itu, thâgût sama artinya dengan kafir, dalam Al-Qur’an thâgût berarti melanggar kebenaran, kepercayaan yang melenceng, melampaui batas, setan dan berhala yang disembah-sembah orang kafir. Hasil penelitian ini diketahui bahwa thâgût menurut Sayyid Quthb adalah memberikan kesempatan kepada manusia hak preogatif ‘uluhiyyah, yakni memberi hak manusia untuk membuat hukum, namun tidak sesuai dengan syariat Islam, contohnya adalah pemerintah yang membuat dan berhukum dengan hukum “buatan” sendiri, dalam artian tidak berpedoman dengan syariat Islam (hukum Allah). Sedangkan menurut Hamka bahwa makna thâgût adalah segala sesuatu yang dipertuhankan dan di dewa-dewakan, apapun jenisnya, baik berupa raja yang zhalim, diktator yang memaksakan kehendak kepada rakyatnya, atau ulama yang dianggap suci atau dikramatkan, sehingga seluruh fatwanya wajib diikuti seperti firman Tuhan. Maka, ulama itu telah menjadi thâgût bagi yang mempercayainya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah thâgût dalam Islam bermakna negatif, tidak boleh menyebut dengan julukan thâgût kepada saudara sesama muslim dengan julukan ini, karena julukan ini sama halnya dengan kafir, dan agama Islam melarang memberi julukan kafir kepada sesama saudara muslim
INTEGRASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN Windy Dian Sari; Ika Ika
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 12 No. 1 (2023): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan memproporsionalkan data penafsiran Integrasi integrasi adalah penyatuan dari keseluruhan unsur-unsur yang berbeda menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Sedangkan integrasi pendidikan adalah usaha manusia yang memadukan pembelajaran dalam kesatuan yang utuh, untuk membentuk sikap dan perilaku peserta didik Teknologi informasi dan komunikasi adalah perangkat teknologi yang memfasilitasi penggunaannya dengan berbagai kemudahan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. Baik itu informasi yang disajikan dalam bentuk surat, tulisan, visual, maupun dalam bentuk simbol atau lambang-lambang informasi lainnya. Integrasi teknologi informasi yang berkembang di Indonesia masih berada dalam tataran imitasi, adopsi, dan adaptasi seperti pemanfaatan teknologi ke dalam pembelajaran. Teori difusi inovasi telah banyak dilakukan dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran, berbagai kendala seperti kurangnya materi pengajaran yang berbahasa Indonesia, terbatasnya kemampuan bahasa Inggris, akses Internet yang belum merata, belum siapnya guru,dosen, dan staf mengajar, dan keterbatasan waktu dalam memperdalam pengetahuan dan keterampilan teknologi masih dominan dihadapi oleh hampir seluruh ahli telematika dan ahli pendidikan
MEMAHAMI SUBSTANSI MAKNA PERNIKAHAN Wahyu Ningsih
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 12 No. 1 (2023): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marriage is the advice of Allah SWT for humans to maintain their existence and to control breeding in a way that is appropriate and according to the norms of religious norms. Men and women have the nature of needing each other. Marriage takes place to achieve the goals of human life and maintain the continuity of its kind. Marriage is one of the most important worship in the association of Islamic religious communities and society. Marriage is not only a way to build a household and continue the descent. Marriage is also seen as a way to increase ukhuwah Islamiyah and expand and strengthen the relationship between humans

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 12 No. 2 (2023): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 12 No. 1 (2023): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 11 No. 2 (2022): Madani Institutte | Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, sosial dan Bud Vol. 11 No. 1 (2022): Madani Institutte | Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, sosial dan Bud Vol. 10 No. 2 (2021): Madani Institutte | Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, sosial dan Bud Vol. 10 No. 1 (2021): Madani Institutte | Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, sosial dan Bud Vol. 9 No. 2 (2020): Madani Institutte | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 9 No. 1 (2020): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 8 No. 2 (2019): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 8 No. 1 (2019): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 7 No. 2 (2018): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 7 No. 1 (2018): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 6 No. 2 (2017): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 6 No. 1 (2017): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 5 No. 2 (2016): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 5 No. 1 (2016): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 4 No. 2 (2015): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 4 No. 1 (2015): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 3 No. 1 (2014): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 2 No. 2 (2013): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 2 No. 1 (2013): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 1 No. 2 (2012): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya Vol. 1 No. 1 (2012): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya More Issue